6 Jenis Penyakit Burung Murai Batu yang Wajib Diketahui!!

Penyakit Burung Murai Batu – Ketika memelihara burung Murai, tentu kita harus mengetahui lebih seperti apa cara perawatannya. Lebih lagi jika Murai Batu tersebut akan diikutkan kontes burung, maka kita harus benar-benar menjaga setiap nutrisi dan gizi nya.

Nah jangan sampai burung Murai Batu yang kita rawat terkena penyakit, karena ini tentu akan sangat merepotkan kita. Membahas terkait penyakit Burung Murai Batu, ada beberapa jenis penyakit yang terkadang kerap menyerang burung Murai Batu.

Di pertemuan kali ini kami akan membagikan informasi lengkap mengenai jenis penyakit burung Murai Batu. Bukan hanya itu saja, kami juga akan bagikan informasi seperti penyebab, gejala dan juga seperti apa cara mengobati penyakit-penyakit tersebut.

Untuk itu kalian bisa terus simak pembahasan kali ini sampai akhir nanti. Baiklah tanpa berlama-lama lagi lebih baik langsung saja kita simak informasi terlengkap mengenai jenis penyakit burung Murai Batu yang wajib kalian ketahui berikut ini.

Penyakit Burung Murai Batu

Jenis Penyakit Burung Murai Batu

Seperti biasanya di pembahasan awal ini kami akan langsung masuk ke topik utama di pertemuan kali ini, dimana kami akan langsung bahas mengenai jenis penyakit Burung Murai Batu yang wajib kalian ketahui. Selain itu, kami juga akan informasi mengenai gejala dan juga seperti apa cara mengobati penyakit tersebut. Lebih jelasnya simak penjelasan berikut ini.

1. Tetelo

Penyakit burung Murai Batu pertama ada Tetelo. Tetelo merupakan jenis penyakit yang sering dijumpai diberbagai jenis unggas. Penyakit ini sering menyerang burung seperti lovebird yang banyak mendominasi, namun sebagian burung murai batu juga ada yang terjangkit penyakit seperti ini. Penyakit ini menyerang dibagian saraf, saluran pernafasan menjadi (sesak) dan juga pencernaan. Penyakit ini disebabkan oleh virus bakteri new castle disease. Virus ini sangat mudah menular melalui makanan, minuman dan udara.

Gejala

  • Nafsu makan menurun.
  • Pernafasan sesak, sulit bernafas dan batuk-batuk.
  • Sayap murai batu tampak turun dan badan burung sering gemetar.
  • Kepala murai batu sering bergeleng-geleng, ke kanan dan ke kiri bahkan berputar-putar.

Cara Mengobati

  • Isolasi burung yang terkena penyakit Tetelo agar jauh dari burung lainnya.
  • Gunakan obat burung penyakit saraf (tetelo) yang dapat kalian beli di kios terdekat, penggunaan sesuai dengan dosis yang dianjurkan pada kemasan masing-masing.

2. Serak

Serak atau sakit kerongkongan ini juga sering dialami oleh burung Murai. Penyakit ini disebabkan karena banyak faktor, seperti durasi jemur yang kurang, tersangkut kaki atau kepala jangkrik ketik memakannya.

Gejala

  • Burung tampak pucat, dan nafsu makan menurun.
  • Suara murai batu sangat kecil seperti ngeriwik.
  • Suara volume arau vokal murai batu tidak keluar atau tidak nyaring.

Cara Mengobati

  • Gunakan rebusan air jahe merah untuk minumannya secara rutin.
  • Ketika pemberian EF Jangkrik dan kroto cabalah untuk mencampurnya dengan madu sedikit atau secukupnya 2 hari sekali saja.
  • Jika burung sudah ngevoor, stop pemberian voor yang digantikan oleh EF kroto segar pagi dan sore hari.
  • Perbanyak burung beristirahat di krodong dan di tempatkan di tempat yang sunyi , aman tenang dan nyaman, jauhkan dari suara-suara burung jenis lainnya.
  • Berikan obat tambahan jika diperlukan, seperti obat yang dicampur di air minum burung seperti Enroforte, Neo Meditril, Trimezyn (Perhatian: Gunakan obat sesuai dengan dosis dan anjuran pada kemasan masing-masing).

3. Kaki Luka

Berikutnya luka pada kaki. Kaki luka pada Murai Batu ini biasanya disebabkan karena kutu dan lepasnya sisik kaki. Ini menjadi penyakit yang kami rasa cukup umum terjadi di hampir semua jenis burung, bukan Murai saja.

Gejala

  • Kaki bengkak dan berwarna merah dan sering berdiri dengan satu kaki.
  • Gerakan burung tidak lincah dan tidak mau bertengger.
  • Jarang bunyi karena kondisi kaki yang mengalami masalah berat.

Cara Mengobati

  • Oleskan betadine pada kaki yang luka, jika bengkak semprotkan air hangat yang sudah dicampur garam dan arak obat kaki burung.
  • Gunakan anti biotik seperti Smart BIONIC pada air minum burung Murai untuk mengobati luka dari dalam.

4. Osteoporosis

Osteoporosis merupakan penyakit tulang yang disebabkan oleh faktor usia burung yang sudah tua. Hal ini disebabkan kurangnya waktu penjemuran dan pemberian pakan yang minim nutrisi dan gizi.

Gejala

  • Burung lumpuh
  • Bulu terlihat kusam

Cara Mengobati

  • Jemur burung di tempat yang tidak terlalu panas sekitar 1 sampai dengan 2 jam.
  • Bantu dengan lampu 15 watt sebagai penghangat dimalam hari.
  • Berikan vitamin / obat burung B-combio yang disuntikan ke EF (Jangkrik) setiap harinya.
  • Campurkan air minum menggunakan Vitacart plus atau Super-n sesuai dengan dosis yang dianjurkan DI kemasan masing-masing.

5. Kutu Burung

Kemudian kutu burung juga menjadi penyakit yang sering ada pada Murai Batu. Jadi, burung akan mencabuti bulunya sendiri, dimana penyebab utamanya sudah pasti karena kutu atau jamur.

Gejala

  • Sering menggaruk garuk, bagian tubuh dan paruhnya, serta sering mencabuti bulu-bulu halus di bagian dadanya. Jika tidak ditangani dengan cepat dan serius, maka bisa berdampak pada bulu burung yang bisa menjadi botak.

Cara Mengobati

  • Semprotkan burung murai dengan rebusan air daun sirih
  • Sterilkan kandang lama, dan sementara burung dipindahkan ke kandang baru yang lebih bersih dan fresh.
  • Bersihkan dan semprotkan kandang yang lama, menggunakan rebusan air daun sirih dan pastikan kandang lama benar-benar bersih dan steril.
  • Jemur kandang yang lama, sampai kering dan usahakan lakukan ini selama 3 hari berturut-turut.

6. Berak Kapur

Penyakit selanjutnya ada Berak Kapur. Penyebab utama penyakit ini adalah karena bakteri yang menyerang saluran pencernaan. Masalah ini harus cepat ditangani agar tidak berdampak buruk pada Murai Batu kalian.

Gejala

  • Kotoran burung murai batu akan terlihat berwarna putih, seperti kapur dan kadang berlendir serta bau yang tidak sedap.
  • Murai batu tampak lesu dan bulu kusam serta sering merinding.
  • Posisi sayap yang turun terkulai.
  • Nafsu makan turun dan burung sering tertidur (mata ngantuk).

Cara Mengobati

  • Bisa dengan mencampurkan air minum burung murai menggunakan obat khusus seperti Vitatetrachlor.
  • Bisa juga menggunakan jenis obat seperti oral seperti sulfamix dengan dosis yang dianjurkan di kemasan masing-masing.

7. Snot

Untuk penyakit burung Murai Batu berikutnya ada Snot. Seperti sudah kami bahas sebelumnya bahwa penyakit Snot ini memang bisa dikatakan bisa menyerang semua jenis unggas, entah itu ayam maupun burung. Jika Burung Murai Batu terkena Snot, maka kalian harus segera mengambil tindakan untuk mengobatinya.

Cara Pengobatan

  • Bersihkan kandang secara rutin dan lakukan juga sterilisasi.
  • Gunakan tumbuhan Kitolod untuk mengobati Snot pada Murai Batu.
  • Bisa juga menggunakan kembang Talang dengan cara direbus dan air rebusan bisa diteteskan ke mata burung.
  • Gunakan daun sirih, caranya pun sama yaitu dengan meneteskan air rebusan daun sirih ke bagian mata yang terkena Snot.
  • Dengan air hangat. Basuh area mata yang terkena Snot.

Akhir Kata

Nah itulah beberapa informasi lengkap yang dapat kalian simak diatas mengenai jenis penyakit burung Murai Batu dan cara mengatasinya. Baiklah, mungkin hanya ini saja yang dapat birdsny.com sampaikan, semoga pembahasan diatas bisa bermanfaat dan menambah wawasan kalian semua.