13 Cara Menjodohkan Murai Batu Untuk Pemula, Dijamin Berhasil !

Cara Menjodohkan Murai Batu – Memiliki jenis burung dengan harga cukup mahal, pastinya sangat membanggakan. Apalagi burung tersebut medapatkan perawatan sehingga menjadi gacor.

Pemeliharaan atau perawatan Murai Batu sendiri memang dapat dibilang cukup sulit, jika dibandingkan jenis lainnya. Namun, kualitas jenis ini memang tidak bisa diragukan lagi.

Kualitas suara kicauan serta penampilan fisiknya cukup menarik, membuat burung ini menjadi salah satu favorit kicau mania. Murai Batu dipelihara untuk dijadikan burung Lomba.

Namun, dariu sekian banyaknya peminat malah lebih memilih untuk menangkarkannya. Hal tersebut dikarenakan harganya yang lebih tinggi, sehingga bisa dijadikan ladang bisnis menjanjikan.

Cara Menjodohkan Murai Batu Untuk Pemula

Cara Menjodohkan Murai Batu Untuk Pemula

Jika kalian berminat untuk menangkarkan, maka lebih baik untuk menjodohkan terlebih dahulu. Hal ini merupakan salah satu poin penting saat peternak menangkarkan Murai Batu.

Namun, apabila kalian tidak mengetahui bagaimana cara menjodohkannya, maka langsung saja untuk simak beberapa penjelasan serta tahapan penjodohan seperti berikut ini.

1. Sistem Tempel Kandang

Sistem Tempel Kandang

Cara menjodohkan pertama yaitu menggunakan sistem tempel sangkar. Dimana sangkar pejantan akan didekatkan ke sangkar betina dari beberapa waktu.

Kemudian, Murai Batu akan saling mengenal satu sama lain alias PDKT. Setelah mereka berinteraksi sebentar, atau pun sudah menunjukan bahwa keduanya sudah mulai saling menyukai.

Jika sudah seperti ini, maka langkah selanjutnya yaitu memasukan kedua calon induk ke wadah penangkaran untuk melakukan perkawinan.

Setelah itu, keduanya akan mulai memilih tempat atau titik tertentu untuk dijadikan tempat sarangnya diletakan. Jika sudah menemukan tempat sesuai, maka akan langsung membuat sarang untuk nantinya dijadikan tempat bertelur, mengeram hingga menetas.

Dalam hal menjodohkan tersebut juga harus didampingi bersama pola perawatan terbaik. Supaya bisa menyelesaikan masa pengeraman telur hingga menetas dengan baik.

Salah satu faktor gagalnya menangkarkan Murai Batu adalah sering mengunjungi ataupun melihat ini sangkar penangkaran. Sehingga, membuatnya mengalami stress.

Jika mengalami stress, maka berpotensi terhadap kegagalan beternak Murai Batu. Jadi, sebisa mungkin kalian harus membuat keduanya merasa nyaman dengan tempat barunya.

2. Biarkan Betina Beradaptasi

Biarkan Betina Beradaptasi

Cara menjodohkan selanjutnya yaitu untuk membiarkan calon betina dimasukan dalam satu kandang penangkaran hingga beberapa waktu. Setelah calon indukan betina sudah merasa puas serta nyaman, maka saat pejantan dimasukan akan langsung melakukan perkawinan.

Sebagai catatan keduanya sudah memiliki tingkat birahi serta sudah berusia matang. Sehingga, proses penangkaran bisa berjalan dengan baik serta menghasilkan sesuai keinginan.

Cara menjodohkan tersebut sering digunakan oleh para peternak. Karena, telah banyak dipercaya jika menggunakan metode menjodohkan seperti ini akan mendapatkan hasil lebih maksimal.

3. Perjodohan Kandang Sekat

Penjodohan Kandang Sekat

Cara menjodohkan ketiga ini hampir memiliki kesamaan seperti metode pertama, yaitu menggunakan sangkar berbeda antara jantan dan betina. Dengan memasukannya ke kandang sekat, maka kedua calon indukan bisa saling berkenalan satu sama lain.

Biasanya metode menjodohkan ini berlangsung serama kurang lebih satu hari untuk hasil maksimal. Jika sudah saling mengenal serta siap untuk dikawinkan, maka langsung saja untuk memasukan mereka ke kandang penangkaran.

Pastikan kandang sekat atau pun media penjodohan sesuai panjang ekornya. Hal tersebuit bertujuan supaya ekor indah keduanya tetap bagus atau tidak mengalami kerusakan cukup berarti.

Metode menjodohkan Murai Batu tersebut sudah banyak kicau mania gunakan untuk menangkarkan jenis ini. Karena, jika proses penangkaran dilakukan banyak secara langsung, maka bisa saja untuk dijadikan ladang bisnis menjanjikan.

Bayangkan anakannya dibanderol mencapai harga Rp 1.200.000 per-ekornya. Apalagi jika peternak bisa menghasilkan anakan berjumlah banyak, pastinya akan mendapatkan keuntungan berlipat ganda.

4. Penjodohan di Keramba

Penjodohan Keramba

Menjodohkan Murai Batu juga bisa dilakukan di kandang pemandian atau lebih dikenal menggunakan sebutan keramba. Pada saat calon pejantan mandi, lalu diikuti betina, maka terjadi adalah mereka akan saling mengenal.

Kedua induk akan langsung berinteraksi seperti halnya saling mengeringkan bulu, beserta gerakan lainnya. Setelah kedua bulunya sudah kering, maka akan langsung berkicau bersamaan atau pun bersahutan.

Jika sudah terlihat beberapa perilaku tersebut, maka sudah dapat diartikan bahwa mereka akan berjodoh. Saat nantinya dimasukan ke dalam satu kandang penangkaran, biasanya akan langsung melakukan proses perkawinan.

5. Penjodohan di Media Penangkaran

Penjodohan di Penangkaran

Seperti informasi diatas sudah saya singgung, biasanya akan diperkenalkan terlebih dahulu menggunakan berbagai metode. Akan tetapi, cara menjodohkan di media penangkaran adalah salah satu langkah paling efektif.

Tidak memerlukan banyak kegiatan atau pun proses penjodohan. Nantinya, kedua Murai Batu akan saling mengenal secara langsung yaitu di media penangkaran.

Jika pejantan rajin berkicau dan betinanya mengepak-ngepakan sayapnya, artinya sudah berjodoh dan sudah dapat dipersiapkan untuk ditangkarkan dalam satu kandangkan.

Setelah terlihat tanda-tanda tersebut, maka calon betina di lepaskan di di kandang umbaran agar bisa bercumbu langsung. Namun, jika apabila terjadi perkelahian, maka pisahkan kembali dan lakukan cara di atas hingga burung Murai Batu benar-benar berjodoh.

Itulah sejumlah langkah menjodohkan, banyak dipercaya para peternak mengenai metode menjodohkan tersebut dapat dijadikan alat untuk mendapatkan burung berkualitas terbaik.

Kemudian, pastikan kembali kalian memilih calon, yaitu melihat dari cara MEMBEDAKAN JENIS MURAI BATU terlebih dahulu. Sehingga, nantinya kalian bisa memilih calon indukan, serta mendapatkan hasil sesuai jenis yang diinginkan.

Berapa Lama Penjodohan Murai Batu

Berapa Lama Penjodohan Murai Batu

Setelah mengetahui bagaimana cara menjodohkan, pastinya kalian akan bertanya mengenai berapa lama waktu penjodohan berlangsung. Nah, untuk lebih jelasnya, kalian bisa simak baik-baik pada ulasan selengkapnya berikut ini.

Dua Jam Penjodohan

Jika cara menjodohkan menggunakan metode melihat tingkat birahi keduanya, maka proses penjodohan bisa berjalan lebih cepat yaitu hanya membutuhkan waktu sekitar dua jam saja.

Sebagai catatan, keduanya sudah memiliki tingkat birahi tinggi. Sehingga, pada saat mereka bertemu di kandang penangkaran, maka keduanya akan langsung merangsang supaya bisa langsung melaukan perkawinan.

Satu Hari Penjodohan

Kemudian, menjodohkan Murai Batu juga bisa membutuhkan waktu mencapai satu hari. Hal tersebut biasanya diakibatkan umur dari salah satu calon induk belum mapan atau siap kawin.

Maka dari itu, metode menjodohkan mereka menjadi sedikit lebih lama. Namun, jika cara menjodohkan tersebut dilakukan secara baik dan benar, maka penjodohan bisa diselesaikan kurang dari satu hari.

Seminggu Penjodohan

Nah, untuk cara menjodohkan yang terakhir yaitu bisa memakan waktu sekitar seminggu. Hal tersebut hanya berlaku pada calon induk memiliki tingkat emosi lebih tinggi, jika dibandingkan birahinya.

Cara menjodohkan hingga waktu seminggu yaitu hanya berlaku pada calon induk yang memiliki tingkat emosi tinggi. Hal tersebut yaitu berguna untuk menghindarkan dari perkelahian berkelanjutan.

Jika diantara kedua calon induk masih ada yang belum cocok, maka bisa saja akan terus dibantai. Bisa saja calon induk betina mengalami luka-luka, bahkan hingga menyebabkannya mati.

Itulah beberapa cara menjodohkan kedua calon induk burung Murai Batu. Cara tersebut dapat dilakukan dengan mudah, yaitu hanya memperhatikan kematangan usia, serta melihat dari segi tingkat birahi pada keduanya.

Ciri Ciri Murai Batu Sudah Berjodoh

Ciri Murai Batu Sudah Berjodoh

Terdapat beberapa ciri Murai Batu sudah bisa melakukan tahap menjodohkan, untuk nantinya bisa ditangkarkan. Penangkaran ini memiliki tujuan penting yaitu untuk mendapatkan keturunan, serta menghindarkannya dari kepunahan.

1. Saling Menatap dan Bersahutan

Saling Menatap dan Bersahutan

Awalnya keduanya akan saling menatap, setelah itu akan mulai saling bersahutan dalam berkicau. Jika kalian sudah melihat adanya beberapa gerakan tersebut, maka dapat diartikan Murai Batu sudah bisa dijodohkan serta ditangkarkan.

Proses pengenalan tersebut akan selesai, jika diantara kedua calon mengeluarkan suara kicauan seirama atau seimbang. Suara kicauan seimbang tersebut diartikan seperti saling bersahutan, bahkan bunyi secara bersamaan.

2. Memperlihatkan Tingkah Ingin Kawin

Memperlihatkan Tingkah Laku Ingin Kawin

Selanjutnya, akan menunjukan tingkah laku ingin melakukan perkawinan. Jika sudah terjadi beberapa hal tersebut, maka langsung saja kalian masukan keduanya ke tempat penangkaran.

Jika kedua indukan sudah dimasukan ke dalam wadah penangkaran, maka akan terjadi proses perkawinan secara alami. Setelah melakukan hubungan intim, induk bisa langsung membuat sarang.

3. Indukan Akan Membuat Sarang

Indukan Akan Membuat Sarang

Pada umumnya pejantan langsung memilihkan tempat nyaman serta terbebas dari gangguan hewan lain, yaitu seperti cara menjaga daerah kekuasaannya sembari mengelilingi sangkarnya.

Jika induk jantan sudah menemukan tempat sesuai, maka pembuatan sangkar akan dilakukan di titik tersebut. Apabila sarang sudah dibuat, maka nantinya betina akan bertelur di tempat tersebut.

4. Indukan Betina akan Bertelur

Indukan Betina Akan Bertelur

Biasanya dalam satu kali periode perkawinan, biasanya betina dapat menghasilkan 3 hingga 5 butir telur. Untuk nantinya dikerami hingga waktu menetas tiba.

Kemudian, pada saat pejantan dan betina sedang melakukan proses perkawinan, lebih baiknya kalian untuk memberikan menu pakan memiliki kandungan gizi yang baik serta dapat memenuhi kebutuhan nutrisi kedua indukan.

5. Perawatan Setelah Telur Menetas

Perawatan Setelah Telur Menetas

Sehingga, bisa menghasilkan telur berkualitas. Setelah menetas, anakan dapat langsung diberi pola perawatan baik, sehingga saat beranjak dewasa menjadi burung berkualitas serta menjadi calon jawara di kelasnya.

Itulah beberapa tanda atau ciri-ciri Murai Batu sudah berhasil melalui tahap menjodohkan. Setelah itu, burung bisa langsung dimasukan ke dalam kandang ternak.

Tujuan Penjodohan Murai Batu

Tujuan Penjodohan Murai Batu

Mengapa perlu dilakukan penjodohan Murai Batu? Karena, populasinya kian menurun diakibatkan oleh perburuan liar oleh orang-orang tidak bertanggung jawab.

Kemudian, dilakukannya proses menjodohkan ini berguna untuk dijadikan alat terbaik untuk menangkarkan. Setelah berjodoh, biasanya Murai Batu bisa langsung melakukan perkawinan.

Jika perkawinan sudah dilakukan, maka bisa saja akan mendapatkan keturunan, sehingga tingkat populasinya kian meningkat. Hal tersebut juga memiliki tujuan supaya tetap lestari atau tidak punah.

Akhir Kata

Demikian informasi dari birdsny.com mengenai cara menjodohkan Murai Batu termudah untuk pemula. Pastikan kalian memberikan pola perawatan terbaik untuk mendapatkan hasil terbaik. Terimakasih dan semoga bermanfaat.