Mitos Burung Sriti Menurut Primbon Jawa & Islam!

Mitos Burung Sriti – Sebagaimana diketahui, Indonesia tidak hanya kaya akan budaya, bahasa dan suku, namun juga mempunyai flora serta fauna yang sangat banyak. Salah satu fauna yang memiliki populasi cukup banyak di Indonesia yaitu burung.

Hingga kini, terdapat cukup banyak sekali jenis burung yang terdapat di seluruh wilayah Indonesia, salah satunya yaitu burung Sriti. Burung Sriti sendiri seringkali dianggap mempunyai kesamaan dengan burung Walet, hanya saja ukurannya sedikit lebih kecil.

Berbicara mengenai burung Sriti, sebagian orang mungkin kerap mengaitkannya dengan berbagai mitos di Indonesia. Hal ini membuat sebagian masyarakat Indonesia percaya bahwa setiap kehadirannya membawa pesan yang tersembunyi.

Oleh sebab itu, apabila diantara kalian berencana ingin memelihara burung Sriti di rumah, ada baiknya cari tahu terlebih dahulu beberapa mitosnya. Untuk membantunya, kali ini kami akan menjelaskan mengenai mitos burung Sriti dilengkapi perilakunya.

Mengenal Burung Sriti

Sebelum pembahasan poin utama mengenai mitos burung Sriti lebih lanjut, sebaiknya pahami terlebih dahulu sekilas pengertiannya. Adapun burung Sriti sendiri sering dijumpai di beberapa wilayah seperti di Pulau Jawa, Sulawesi, Bali, Lombok, NTB, NTT, Maluku hingga Halmahera.

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, burung Sriti memiliki ciri fisik yang sangat mirip dengan burung Walet. Hal tersebut menjadikan sebagian besar orang seringkali merasa kesulitan ketika ingin membedakan antara burung Sriti dengan burung Walet.

Secara garis besarnya, kedua jenis burung tersebut dapat dibedakan dari warna bulunya. Dimana warna bulu burung Sriti sendiri mempunyai warna bulu hitam kehijauan dengan bulu dada berwarna putih. Dilihat dari warna bulunya, mungkin kalian sudah bisa membedakannya.

Seperti halnya burung Walet, sarang dari burung Sriti juga mempunyai nilai ekonomis. Hanya saja, harga sarang burung Sriti jauh lebih murah apabila dibandingkan dengan burung Walet. Pada umumnya, burung Sriti membuat sarang di tempat yang terlindung dari panas dan hujan.

Perlu diketahui, burung Sriti tidak pernah membuat sarang di pohon, melainkan di goa-goa, di rumah penduduk atau di bawah jembatan. Sebenarnya, burung Sriti tidak membutuhkan tempat yang gelap dan lembap. Namun, asalkan tempat tersebut mempunyai suhu tidak lebih dari 30 derajat, maka mereka bisa meninggalinya.

Mitos Burung Sriti

Mitos Burung Sriti Masuk Rumah

Setelah memahami sekilas pengertian mengenai apa itu burung Sriti, maka selanjutnya tinggal masuk ke pembahasan poin utama mengenai mitos-mitosnya. Seperti sudah kami singgung sebelumnya, sebagian besar masyarakat Indonesia seringkali mengaitkan beberapa jenis burung dengan mitos, entah itu di dalam primbon Jawa ataupun Islam.

Menyebarnya mitos tersebut pastinya membuat sebagian besar orang percaya atau bahkan tidak sama sekali. Nah, burung Sriti sendiri termasuk ke dalam salah satu jenis burung yang tidak pernah lepas dari mitos yang beredar di kalangan masyarakat Indonesia.

Ada beberapa mitos mengatakan bahwa ketika ingin memanggil burung Sriti, maka seseorang harus menggunakan mantra dan orangnya pun juga tidak boleh sembarangan. Hal tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya setiap kehadiran burung Sriti dianggap membawa pesan tersendiri.

Adapun mitos lain yang berkaitan dengan burung Sriti yaitu mitos burung masuk rumah saat siang hari. Menurut masyarakat jawa, burung yang masuk ke dalam rumah tidak hanya kebetulan semata, namun terdapat sebuah pesan tersembunyi di baliknya.

Menurut buku primbon atau buku yang memuat pengetahuan tentang arti burung masuk ke rumah menjelaskan bahwa apabila burung Sriti masuk ke dalam rumah, maka membawa pertanda buruk. Dimana dalam waktu dekat tersebut, pemilik rumah diramalkan akan mengalami tipu daya oleh orang yang dipercaya.

Perlu diketahui, mitos-mitos tersebut sebenarnya beredar begitu saja dari mulut ke mulut. Meskipun saat ini Indonesia sudah berada di zaman modern, namun nyatanya beberapa orang masih mempercayai mitos tersebut, termasuk pada burung Sriti. Pada intinya, kepercayaan akan sebuah mitos dikembalikan lagi ke diri masing-masing.

Perilaku Burung Sriti

Di atas sudah dijelaskan secara lengkap mengenai pengertian burung Sriti dilengkapi dengan beberapa mitos yang ada. Nah, di bawah ini juga akan kami bahas secara rinci mengenai beberapa tingkah laku ataupun perilaku burung Sriti.

Makanan

Burung Sriti termasuk ke dalam jenis burung liar. Maka dari itu, makanannya pun berupa serangga-serangga kecil. Dimana untuk mencarinya, burung Sriti akan menyambar seperti burung Walet. Bahkan cara minumnya pun sama, yaitu dengan menyambar air di sungai, rawa, kolam dan lain sebagainya.

Mudah Beradaptasi

Dari segi perilaku, burung Sriti sebenarnya mudah untuk beradaptasi. Hal tersebut dikarenakan burung Sriti bisa menyesuaikan diri dengan tempat bersarang dan suhu di sekitarnya. Bahkan untuk berkembangbiak pun tidak membutuhkan tempat sepi, sebab burung ini mampu berkembangbiak di tempat terang dan ramai.

Kemampuan Terbang Jauh

Karena burung Sriti termasuk ke dalam burung liar, maka mereka mempunyai kemampuan terbang jauh selama berjam-jam tanpa henti. Pasalnya, burung Sriti sendiri mempunyai tubuh ringan dan konstruksi sayapnya kuat. Hal ini memungkinkannya untuk bisa terbang berjam-jam, bahkan bisa mencapai hingga jarak 40 km tanpa henti.

Perkembangbiakan

Perilaku burung Sriti terakhir yaitu pada perkembangbiakannya. Pada saat membuat sarang untuk berkembangbiak, sepasang burung Sriti akan saling bergantian dalam membangunnya. Bahkan proses pembangunan sarangnya juga relatif cepat. Untuk telur yang nantinya dihasilkan yakni hanya berjumlah dua buah saja dengan masa pengeraman sekitar 21 hingga 24 hari.

Kesimpulan

Demikian sekiranya penjelasan dari Birdsny.com seputar mitos burung Sriti dilengkapi dengan pengertian hingga perilaku di habitat aslinya. Semoga informasi di atas dapat dijadikan sebagai referensi ketika ingin memelihara burung Sriti sebagai hewan peliharaan di rumah.

Sumber gambar : realfood.co.id